Terkadang, ekspresi matematis menjadi perlu untuk menyederhanakan persoalan rumit di dalam kehidupan
terkadang, sebuah pelukan hangat menjadi penting untuk mengekspresikan sebuah kerinduan
terkadang, kita perlu tersenyum saat merasakan bahagia, untuk berbagi dan menebar kebahagiaan pada sesama
pun kita perlu menangis saat kesedihan mencapai titik puncak grafik parabola ujian
dan terkadang, doa menjadi penting sebagai bukti kepedulian kita pada mereka yang tercinta di sana
maka terimalah Bunda,
ekspresi cinta dari buah hatimu yang selalu mendoakanmu dalam setiap shalatnya
“Rabbighfirlii wa liwaalidayya, warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa..”
maka terimalah Bunda,
rasa rindu yang tertuang dalam doa-doa di setiap shalat lailnya
rindu yang mengantarkan cinta dan terima kasih atas setiap penempaan dan pengorbanan
terimalah Bunda, dan saksikanlah saat itu..
saat dunia tak lagi bernilai dan semesta kembali pada Pencipta
sebuah mahkota indah nan bercahaya telah siap disandangkan untukmu yang berhati mulia
sebuah penghargaan untukmu,
yang selalu menuai kasih dan sayang, melebarkan sayap kebaikan pada sekitar
yang cinta dan pengorbanannya, tak pernah lekang oleh masa, dan tak lapuk oleh musim dan peristiwa
juga atas jerih payah perjuangan, untuk mendidik anak-anaknya menjadi pemuda-pemudi Qurani
terima kasih Bunda,
dalam diammu, selalu ada cinta
dalam marahmu, selalu ada cinta
dalam sukamu, selalu ada cinta
dalam dukamu, selalu ada cinta
maka semoga Allah selalu mencintaimu,
menjagamu dalam kehangatan iman, dan merawatmu dalam keindahan taqwa
salam terbaik dariku untukmu nun jauh di sana.
(lagi rindu Mama)
terkadang, sebuah pelukan hangat menjadi penting untuk mengekspresikan sebuah kerinduan
terkadang, kita perlu tersenyum saat merasakan bahagia, untuk berbagi dan menebar kebahagiaan pada sesama
pun kita perlu menangis saat kesedihan mencapai titik puncak grafik parabola ujian
dan terkadang, doa menjadi penting sebagai bukti kepedulian kita pada mereka yang tercinta di sana
maka terimalah Bunda,
ekspresi cinta dari buah hatimu yang selalu mendoakanmu dalam setiap shalatnya
“Rabbighfirlii wa liwaalidayya, warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa..”
maka terimalah Bunda,
rasa rindu yang tertuang dalam doa-doa di setiap shalat lailnya
rindu yang mengantarkan cinta dan terima kasih atas setiap penempaan dan pengorbanan
terimalah Bunda, dan saksikanlah saat itu..
saat dunia tak lagi bernilai dan semesta kembali pada Pencipta
sebuah mahkota indah nan bercahaya telah siap disandangkan untukmu yang berhati mulia
sebuah penghargaan untukmu,
yang selalu menuai kasih dan sayang, melebarkan sayap kebaikan pada sekitar
yang cinta dan pengorbanannya, tak pernah lekang oleh masa, dan tak lapuk oleh musim dan peristiwa
juga atas jerih payah perjuangan, untuk mendidik anak-anaknya menjadi pemuda-pemudi Qurani
terima kasih Bunda,
dalam diammu, selalu ada cinta
dalam marahmu, selalu ada cinta
dalam sukamu, selalu ada cinta
dalam dukamu, selalu ada cinta
maka semoga Allah selalu mencintaimu,
menjagamu dalam kehangatan iman, dan merawatmu dalam keindahan taqwa
salam terbaik dariku untukmu nun jauh di sana.
(lagi rindu Mama)
Form: Firlana
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.