Ter Update :
Home » » Makalah Sikap dan profesi Guru dalam Pembelajaran

Makalah Sikap dan profesi Guru dalam Pembelajaran

Written By Unknown on Selasa, 15 Mei 2012 | Selasa, Mei 15, 2012

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN PAI


 

"sikap dan propesi furu dalam pembelajaran"

Dosen Pengampu: Marwan,



 


 


 

    
 


 


 

Di susun oleh:

FADLAN MINALLOH

T. PAI. I. 2009. 0046

MAULANA IKBAR

T. PAI. I. 2009. 0048


 

Kelompok            : 1V ( Empat)

Semester            : V ( Lima )

Lokal            : A

Mata Kuliah        : Strategi Pembelajaran PAI


 


 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

SYEKH MAULANA QORI (SMQ) BANGKO

TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I

PENDAHULUAN


 


 


 

Dalam dimensi operasional terutama pada jalur sekolah, guru merupakan salah satu unsur pendidikan lebih khusus lagi dalam tingkatan instruksional dan eksperiensial. Guru berada dalam front terdepan pendidikan yang berhadapan secara langsung dengan peserta didik melalui proses interaksi instruksional sebagai wahana terjadinya proses pembelajaran siswa dengan nuansa pendidikan. Dalam proses ini terjadilah suasana eksperiensial yaitu diperolehnya pengalaman belajar siswa untuk memperoleh perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan tujuan pendidikan

Untuk lebih jelasnya berikut ini kami akan menguraikan dari mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI. dengan pembahasan Sikap Dan Propesi Guru Dalam Proses Pembelajaran. Demikianlah makalah ini kami buat dan sekiranya ada kekurangan yang terdapat dalam makalah ini kami mohon ma'af dan kami siap menerima kritikan sehat yang sifatnya membangun terutama dari Bapak/ Ibu Dosen dan kepada sahabat-sahabati yang membaca makalah ini. Kami berharap setelah membaca makalah yang sederhana ini kita dapat memetik ilmu dan menambah wawasan kita semua.


 


 


 


 


 


 

BAB II
PEMBAHASAN


 

  1. Sikap guru dalam proses pembelajaran

    dalam mengkomunikasikan pembelajaran kepada siswa, peran guru sangat menentukan, yaitu terampil dalam berkomunikasi, bersikap lugas, cerdas, berwibawa, mengayomi, dan member dorongan kepada siswa, disamping itu guru memiliki pengetahuan yang banyak dan tidak tua semalam dari para siswa, dan memiliki jiwa social budaya.

    1. Sikap berpakaian.

    Sebaiknya seorang guru berpakaian hendaknya sopan, sederhana tetapi terpelihara.

    1. Sikap di muka kelas.

    a.      Berani memandang tiap-tiap murid, matanya.

    b.      Jangan bersikap putus asa.

    c.       Usahakanlah murid-murid bekerja sendiri.

    d.      Jangan mengajak murid-murid.

    e.       Ciptakan suasana kelas yang baik.

    f.        Jangan memberi hukuman badan.

    g. Guru harus tegas dan bijaksana

    1. Sikap sabar.
    2. Bersikap jujur dan adil.
    3. Sikap guru yang bertanggungjawab


     

    Menurut Danni Ronnie M. , ada enam belas pilar agar guru dapat mengajar dengan hati. Keenam belas pilar tersebut menekankan pada sikap dan perilaku pendidik untuk mengembangkan potensi peserta didik. Enam belas pilar pembentukan karakter yang harus dimiliki seorang guru, antara lain:

1. kasih sayang,

2. penghargaan,

3. pemberian ruang untuk mengembangkan diri,

4. kepercayaan,

5. kerjasama,

6. saling berbagi,

7. saling memotivasi,

8. saling mendengarkan,

9. saling berinteraksi secara positif,

10. saling menanamkan nilai-nilai moral,

11. saling mengingatkan dengan ketulusan hati,

12. saling menularkan antusiasme,

13. saling menggali potensi diri,

14. saling mengajari dengan kerendahan hati,

15. saling menginsiprasi,

16. saling menghormati perbedaan.

Menurut mulyasari dalam bukunya dia menjelaskan, ada beberapa sikap guru dalam proses pembelajaran antara lain:

  1. Adil
  2. Percaya dan suka terhadap murid-muridnya
  3. Sabar dan rela berkorban
  4. Memiliki wibawa (gezag) terhadap anak-anak
  5. Penggembira.
  6. Bersikap baik terhadap guru-guru lain
  7. Bersikap baik terhadap masyarakat
  8. Benar-benar menguasai mata pelajarannya
  9. Suka pada mata pelajaran yang diberikannya
  10. Berpengetahuan luas


     


     


     


     


     


     

  1. Propesi guru dalam proses pembelajaran


     

    Berbicara mengenai profesi pemikiran kita akan tertuju kepada pekerjaan. Orang yang professional biasanya melakukan pekerjaan sesuai dengan keahliannya dan mengabdikan diri pada penggunaan jasa dengan disertai rasa tanggung jawab atas kemampuan profesionalnya.

    Jabatan tenaga pendidik merupakan suatu jabatan professional. Jabatan tenaga pendidik bukan hanya menuntut kemampuan spesialisasi tenaga pendidik dalam arti mengusai pengetahuan akademik dan kemaheranprofesional yang relevan dengan bidang tugasnya sebagai tenaga pendidik, tetapi juga tingkat kedewasaan dan tanggung jawab serta kemandirian yang tinggi dalam mengambil keputusan.

    Profesi pada hakekatnya adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang berkualifikasi tinggi dalam melayani atau mengabdi kepentingan umum untuk mencapai kesejahteraan manusia

    Tugas guru dalam profesinya bahwa guru sebagai pendidik dan sebagai pengajar. Akan tetapi dari kedua peran tersebut sehingga dapat terjadi karena pembelajaran yang dengan tujuan bahwa guru dapat menciptakan suasana yang dan situasi yang dapat diterima dalam belajar. Guru memainkan multi peran dalam proses pembelajaran yang menyelenggarakan dengan tugas yang amat bervariasi. Jika seorang guru telah berpegang dengan ketentuan dan amat bervariasi sehingga di dapatkan guru dapat mewujudkan suasana yang belajar dan mengajar.

    1. Guru sebagai konservator.
    2. Guru sebagai tramitor.
    3. Guru sebagai transformator.
    4. Guru sebagai planner
    5. Guru sebagai manajer.
    6. Guru Sebagai direktur.
    7. Guru sebagai organisator.
    8. Guru sebagai komunikator.
    9. Guru sebagai fasilitator.
    10. Guru sebagai motivator.
    11. Guru Sebagai evaluwator.


     

    Pemahaman atas tugas dan peran guru dalam penyelenggaraan system pembelajaran seyogianya menjadi kerangka dalam berfikir dalam bahasa tentang penerapan Kode Etik Guru sebagaimana mestinya.

    Profesionalisme menjadi taruhan ketika mengahadapi tuntutan-tuntutan pembelajaran demokratis karena tuntutan tersebut merefleksikan suatu kebutuhan yang semakin kompleks yang berasal dari siswa; tidak sekedar kemampua guru mengauasi pelajaran semata tetapi juga kemampua lainnya yang bersifat psikis, strategis dan produktif. Tuntutan demikian ini hanya bisa dijawab oleh guru yang professional

    Istilah professional berasal dari profession, yang mengandung arti sama dengan occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus. ada beberapa pengertian yang berkaitan dengan professionalisme yaitu okupasi, profesi dan amatif. Terkadang membedakan antar para professional, amatir dan delitan. Maka para professional adalah para ahli di dalam bidangnya yang telah memperoelh pendidikan atau pelatihan yang khusus untuk pekerjaan itu.

    Kemudian bagaimanakah hubungan profesional dengan kompetensi.? M. Arifin menegaskan bahwa kompetensi itu bercirikan tiga kemampua profesional yang kepribadian guru, penguasa ilmu dan bahan pelajaran, dan ketrampilan mengajar yang disebut the teaching triad.   Ini berarti antara profesi dan kompetensi memilki hubungan yang erat: profesi tanpa kompetensi akan kehilangan makna, dankopetensi tanpa profesi akan kehilanga guna.

    Untuk memahami profesi, kita harus mengenali melaui Ciri-cirnya. Adapun ciri-ciri dari suatu profesi adalah:

  • Memiliki suatu keahlian khusus
  • Merupakan suatu penggilan hidup
  • Memiliki teori-teori yang baku secara universal
  • Mengabdikan diri untuk masyarakat dan bukan untuk diri sendiri
  • Dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensi yang aplikatif
  • Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaannya
  • Mempunyai kode etik
  • Mempunyai klien yang jelas
  • Mempunyai organisasi profesin yang kuat
  • Mempunyai hubungan dengan profesi pada bidang-bidang yang lain.


 

Sebagai pendidik, guru harus professional sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Sitem Pendidikan Nasional bab IX pasal 39 ayat 2:

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabidaian kepada mayarakat, terutama bagi pendidikan pada pergurua tinggi.

Ketentuan ini mencakup tipe macam kegiatan yang harus dilaksanakan oeh guru yaitu pengajaran, penelitan, dan pengabdian masyarakat. Beban ini tidak ada bedanya denganbebabn bagi dosen. Tiga macam kegiatan tersebut secara hierarchy melambangkan tiga upaya berjenjang dan meluas gerakannya. Pengajaran melambangkan pelaksanaan tugas rutin, penelitian melambangkan upaya pengembangan profesi, sedang pengabdian melambangkan pemberian kontribusi sosial kepada masyarakat akibat prestasi yang dicapai tersebut.

Dari ketiga kegiatan tersebut, terutama penelitian menuntut sikap gurui dinamis sebagai seorang professional. 'seorang profesional adalah seorang yang terus meneur berkembang atau trainable. Untuk mewujudkan keadaan dinamis ini pendidikan guru harus mampu membeklai kemampuan kreativitas, rasionalitas, ketrlatihan memecahkan masalah , dan kematangan emosionalnya. Semua bekal ini dimaksudkan mewujudkan guru yang berkualitas sebagai tenaga profesional yang sukses dalam menjalankan tugasnya.

Keberhasilan guru dapat ditinjau dari dua segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses, guru berhasil bila mampu melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, juga dari gairah dan semangat mengajarnya serta adanya rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, guru berhasil bila pembelajaran yang diberikannya mampu mengubah perilaku pada sebagian besar peserta didik ke arah yang lebih baik.

Sebaliknya,dari sisi siswa, belajar akan berhasil bila memenuhi dua persyaratan: (1) belajar merupakan sebuah kebutuhan siswa, dan (2)ada kesiapan untuk belajar, yakni kesiapan memperoleh pengalaman-pengalaman baru baik pengetahuan maupun ketrampilan.

Hal ini merupakan gerakan dua arah, yaitu gerakan profesional dari guru dan gerakan emosional dari siswa. Apabila yang bergerak hanya satu pihak tentu tidak akan berhasil, yang dalam istilah sehari-hari disebut bertepuk sebelah tangan. Sehebat-hebatnya potensi guru selagi tidak direspons positif oleh siswa, pasti tidak berarti apa-apa. Jadi gerakan dua arah dalam mensukseskan pembelajaran antara guru dan siswa itu sebagai gerakan sinergis.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

BAB III

KESIMPULAN

    

dalam mengkomunikasikan pembelajaran kepada siswa, peran guru sangat menentukan, yaitu terampil dalam berkomunikasi, bersikap lugas, cerdas, berwibawa, mengayomi, dan member dorongan kepada siswa, disamping itu guru memiliki pengetahuan yang banyak dan tidak tua semalam dari para siswa, dan memiliki jiwa social budaya.

  1. Sikap berpakaian.

    Sebaiknya seorang guru berpakaian hendaknya sopan, sederhana tetapi terpelihara.

  2. Sikap di muka kelas.

    a.      Berani memandang tiap-tiap murid, matanya.

    b.      Jangan bersikap putus asa.

    c.       Usahakanlah murid-murid bekerja sendiri.

    d.      Jangan mengajak murid-murid.

    e.       Ciptakan suasana kelas yang baik.

    f.        Jangan memberi hukuman badan.

    g. Guru harus tegas dan bijaksana

  3. Sikap sabar.
  4. Bersikap jujur dan adil.
  5. Sikap guru yang bertanggungjawab

    Mengenai profesi, Profesi pada hakekatnya adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang berkualifikasi tinggi dalam melayani atau mengabdi kepentingan umum untuk mencapai kesejahteraan manusia

    Tugas guru dalam profesinya bahwa guru sebagai pendidik dan sebagai pengajar. Akan tetapi dari kedua peran tersebut sehingga dapat terjadi karena pembelajaran yang dengan tujuan bahwa guru dapat menciptakan suasana yang dan situasi yang dapat diterima dalam belajar


 


 


 

DAFTAR PUSTAKA


 

http://www.infoskripsi.com/Article/Profesionalisme-Guru.html. diambil pada tanggal, 8 januari 2012

http://subagio-subagio.blogspot.com/2010/05/tugas-guru-dalam-proses-pembelajaran.html. diambil pada tanggal, 8 januari 2012

http://lemlit-usk.net/index.php/arsip/112-guru. diambil pada tanggal, 8 januari 2012

Share this post :

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MAULANA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger